Aksi Nyata - Perangkat Web dalam Pembelajaran

   

 

Sistem Ekskresi Pada Manusia 

 

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh tubuh. Zat-zat sisa metabolisme merupakan zat yang harus dibuang dari tubuh. Zat-zat itu antara lain:

       

No

Organ

Hasil Ekskresi

1

Ginjal

Urin

2

Kulit

Keringat

3

Paru-paru

Karbon dioksida

4

Hati

Empedu

 

Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.

Ø Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.

Ø Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.

Ø Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.

Ø Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

 

Organ dan Struktur Organ Penyusun Sitem Ekskresi

Ginjal

Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah. Pada manusia, ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu berukuran panjang 10 sampa 12 cm, lebar 5– 6 cm, tebal 3 – 4 cm dengan berat sekitar 140 gram. Ginjal terdapat 1 pasang yang terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang.

Kulit

Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung bagian dalam tubuh. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu: epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).

1)   Epidermis

Lapisan epidermis terdiri atas:

Ø Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.

Ø Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk, tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum.

Ø Stratum granulosum, tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin.

Ø Stratum germonativum, tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.

2)   Dermis

Terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan  ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea).

Ø Akar rambut

Ø Pembuluh darah

Ø Syaraf

Ø Kelenjar minyak (glandula sebasea) yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering.

Ø Kelenjar keringat (glandula sudorifera) menghasilkan keringat.

Ø Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar.

3)   Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

Paru-Paru

Paru-paru adalah organ yang bertindak sebagai alat pernapasan. Selain itu paru-paru juga bertindak sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Kedua zat ini harus dikeluarkan supaya tidak mengganggu fungsi tubuh. Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.

Paru-paru termasuk organ pengeluaran karena udara pernapasan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bisa dilihat ketika kamu bernapas dalam udara dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh melepaskan kurang lebih 350 ml air  dalam bentuk uap air melalui sistem pernapasan.

Organ paru-paru secara mendetail telah dibahas pada bab pernapasan. Cobalah Anda ingat kembali materi itu! Paru-paru manusia terdapat di dalam rongga dada, dilindungi oleh tulang rusuk dan berjumlah sepasang. Saluran dari batang tenggorokan bercabang-cabang menuju paru-paru kiri dan kanan. Percabangan saluran yang masuk paru-paru ini disebut bronkus. Masing-masing bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Hati

Untuk mengetahui dan memahami bentuk dan struktur hati, Anda dapat melihat bentuk hati sapi. Pada manusia, hati berukuran sebesar kepalan tangan dengan berat ± 2 kg.

Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.

Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.

Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas. Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.


Fungsi Organ Penyusun Sitem Ekskresi

GINJAL                                                                                                      

Ø Menyaring/Membersihkan Darah.

Ø Mengatur Volume Darah.

Ø Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi.

Ø Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah

Ø Penghasil Hormon.

Ø Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain : urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bacteri dan juga obat-obatan.

Ø Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah.

Ø Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan osmotik ektraseluler.

Ø Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.

Ø Proses pembentukan urin

Urine dibentuk dengan serangkaian proses yang rumit dan sangat efektif. Secara umum, terdapat tiga peristiwa penting dalam pembentukan urine, yaitu penyaringan (filtrasi), penyerapan (reabsorpsi), dan pengumpulan (augmentasi)

Proses pembentukan urine :

Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :

1)   Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.

2)   2)   Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.

3)    3)  Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis. Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.

KULIT

Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam.

Dapat disimpulkan, fungsi kulit antara lain sebagai berikut:

Ø Mengeluarkan keringat.

Ø Melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat kimia.

Ø Mengatur suhu tubuh.

Ø Menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan air.

Ø Menyimpan kelebihan lemak.

Ø Tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet

HATI

Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:

Ø Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Protein tertentu (albumin dan globulin)

Ø Mengubah Glukosa Menjadi Glikogen atau sebaliknya.

Ø Untuk Menyimpan Vitamin Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).

Ø Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua.

Ø Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah.

Ø Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit.

Ø Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.

Ø Tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen yang berperan dalam pembekuan darah.

Ø Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)

Ø Menghasilkan Zat yang Melarutkan Lemak.

Ø Tempat pembentukan urea.

PARU-PARU

Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).

Di dalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.

Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-paru. Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya merupakan karbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.

Gangguan Fungsi yang Terjadi Pada Alat Ekskresi Manusia

GINJAL

 1. Batu ginjal

Batu ginjal terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam ginjal sehingga menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri.

Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsium.

2. Radang ginjal (nefritis)

Radang ginjal disebut nefritis. Radang ginjal terjadi karena adanya kerusakan nefron, khususnya glomerulus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Rusaknya nefron mengakibatkan urine masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah kaki.

Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin. Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.                                                                                                                                                           

3. Gagal ginjal

Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan kematian.

Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.

4. Albuminuria

Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi.

5. Hematuria

Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.

KULIT

1. Skabies

Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.

2. Jerawat

Jerawat  merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung.

 

Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng. Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.

3. Biduran

Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari. Jika penyakit ini disebabkan oleh alergi.

Cara pencegahannya adalah dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.

4. Ringworm

Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

5. Kanker kulit

Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.

HATI

1. Hepatitis

Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Kamu dapat mencegahnya dengan melakukan vaksinasi.

Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.

Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih dari satu kali. Beberapa hepatitis antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna kuning bahkan kecokelatan seperti teh.

2. Penyakit kuning

Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.

3. Sirosis Hati

Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.

PARU-PARU          

 1. Asma

Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma.      

2. Tuberculosis (TBC)

TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis.

Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang menjadi active tuberculosisActive tuberculosis adalah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru. TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10-15 tahun, sehingga pada usia 12-15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis. Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.

3. Pneumonia

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.     Gambar. Ilustrasi penderita pneumonia

4. Kanker Paru-Paru

Kanker paru - paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.

Upaya Mengatasi Kelainan

Pada Organ Penyusun Sitem Ekskresi Manusia

1.      UPAYA MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU

Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:

ü  Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur.

ü  Berolah raga dengan teratur.

ü  Istirahat minimal 6 jam per hari.

ü  Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba.

ü  Hindari Stress.

 

2. UPAYA MENGATASI KELAINAN PADA HATI

Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:

ü  Pemberian vaksinasi

ü  Makan makanan yang sehat

ü  Berolahraga dengan teratur

ü  Sterilisasi penggunaan jarum suntik

ü  Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang

ü  Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan) 

3.    UPAYA MENGATASI KELAINAN PADA KULIT

Kulit perlu mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa sehat. Berikut 4 langkah perawatan kulit yang sangat mendasar:

ü  Makan Makanan Yang Mengandung Nutrisi

Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.

ü  Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari

Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.

ü  Berolahraga Dengan Teratur

Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah, sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi.

ü  Mandi Untuk Membersihkan Badan

Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena detergen yang terkandung di dalamnya cenderung meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit.

4.    UPAYA MENGATASI KELAINAN PADA GINJAL

Mengatasi Gagal Ginjal

Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci darah. Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:

a.    HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin

b.    PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut

 

Note

Jika sudah selesai membaca dan memahami materi diatas, silahkan buka link berikut!

https://forms.gle/2oaG97BN9Mcv2cHa9

dan

https://forms.gle/Bause3dV94oNxcT78

 

 

 

Komentar